“Ku ketik.... kemudian ku hapus
Lalu memulai menuliskan hal baru...
Kemudian ku hapus lagi....”
Hingga niat baik malam ini untuk sekedar menyapamu, G A G A L
Perihal rasa....
Hmmm.....
Sulit.
Sukar ditebak.
Bahkan yang kau rasa sedetik yang lalu belum tentu masih sama dengan
detik berikutnya.
Aku adalah orvala.
Seorang gadis nan lucu yang tidak pernah berbuat kesalahan—Fikirku
HAHAHA [kau boleh saja muntah membaca
ini, tak mengapa:)]. Seorang nan penuh harap agar bumi mengitari hidupnya.
Yaa dalam artian aku selalu menghadapkan segala harapku kepada Sang Pemilik
Takdir agar yang ku inginkan selalu terwujud. Seorang yang selalu merasa bahwa
dirinya masuk didalam list hamba-hamba
Kesayangan Sang Pencipta kwkwkw,
Aruna, pacarku. Cuek
kuadrat. Sama sekali tidak romantic. Perhatian dikit. Super sibuk man:P. Dari
cirri-cirinya jauuuuuhhh dari typeku: Super
perhatian, romantic tak terhingga, dan tentunya aku prioritasnya ahhaha...
Tapi, realitanya, type cowok dan pacarku sangat berbanding terbalik... dan anehnya
lagi aku bahkan sudah jauhhh jatuh dan mencinta kepada Aruna, seorang yang tak
pernah kuduga akan menemani hari-hariku.
Beberapa hari ini kuperhatikan Aruna kurang sehat, beberapakali ia
terbatuk-batuk sembari memegang hidungnya yang gatal karna flu. Cuaca memang
sedang tidak bersahabat, sehingga aruna adalah salah satu korban perubahan
cuaca. Seperti biasa, aku dan Aruna tidak bertegur sapa.... hanya saling
melemparkan pandangan yang sukar diterjemahkan. Hari ini aku melihat Aruna
memegang air es sembari memakan gorengan dengan ekspresi pura-pura gila atau
pura-pura bego kalau air es dan gorengan adalah racun paling ajib untuk
tenggorokan dan hidungnya.
Namun saat melihatnya, aku hanya mematung
memandangnya sembari mengomel kecil dilubuk hatiku. Mau negur tapi takut tidak
dianggap-__-. Hingga ku buka obrolan chat kami... sudah ku tulis yang ingin kusampaikan....
namun sepertinya kurang okay kata-katanya, jadi ku hapus lagi dan mencoba
membuat kekata yang baru... hingga akhirnya niat baik hanya sampai di hatiku
saja. Aku tak cukup berani bahkan untuk sekedar memberi perhatian....
Dear kamu. Iya kamu...
Si pemilik waktu luang yang mau membaca tulisan ini hingga akhir. *Ehmmm
koreksi deh..mungkin kata yang tepat bukanlah “tulisan ini” yang lebih cocok
“Ocehan ini” ehehe
Pernah ngalamin hal diatas? Mau ngechat si doi, sudah
diketik...dihapus...lalu diketik lagi... dan akhirnya kekata yang sudah diujung
hati tak tersampaikan...... atau mungkin ada yang suka baring-baring mainin hp
tapi chat dari doi ternyata tidak ada *karna emang dasarnya jomblo :v... Atau
mungkin ada yang seperti saya misalnya... suka panic tiba-tiba ngecek hp kalo
ada bunyi notif chat. Pass di cek ternyata sms dari telkomsel-_-.
But, apapun kasusnya... kau hanya perlu tahu dan mengingat, bahwasanya
Senyum dan Air mata adalah satu paket lengkap yang tidak bisa kau pisahkan....
karena kau tidak akan pernah tau rasanya bersyukur jikalau Sedih tidak ada (well kurasa, ini ga nyambung ya ^^) tapi
hal yang pasti ialah, bukanlah hal yang buruk atau semacamnya, jika kau
memberikan sedikit perhatian kepadanya, atau mungkin menyampaikan apa yang saat
ini menggantung diujung hatimu. Suarakan saja, bahasakan kepadanya. Si Doi
setuju atau tidak,itu urusan belakangan, karena yang pasti mereka akan senang
jika kau perhatikan;)
Hari ini dan seterusnya, aku akan mencoba memahami Aruna.... kemarin aku
telah sangat-sangat memahaminya—Fikirku.. namun ternyata aku keliru. Aku masih
harus belajar memahami Aruna. Atau mungkin bukan tentang Aruna. Ini mungkin
lebih kepada diriku. Ya, kepada diriku yang penuh dengan egoku. Kepada diriku
yang tidak mau menerima takdir yang tak ku inginkan. Kepada aku yang ingin menjadikan Aruna seperti Laki-laki yang
ku inginkan. Kepada semua angan yang ku ukir sendiri namun dihempaskan oleh
takdir yang lain. Entah lebih indah dari anganku, atau mimpi buruk untuk
anganku.
“Cinta, tak pernah tau diri. Anak-anak, remaja, bahkan yang Tua-pun ikut
andil didalamnya... aku seorang remaja nan egois akan cinta,namun bukankah
Cinta yang tulus akan mengalahkan ego??...."
Bersama sepatu Kanan yang belum menemukan
sepatu Kirinya. Seperti rindu yang takkunjung dijemput sang Majikan di 07 juli
2018.